Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Fakultas Kedokteran UB Berkerja Sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

Spread the love

Infoone – Kegiatan Dosen Berkarya Universitas Brawijaya memfasilitasi dosen untuk meningkatkan kualitas dosen dengan mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan di bidang keahliannya.

Kegiatan Dosen Berkarya yang dilaksanakan oleh tim dari Jurusan Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 2021 ini berkerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, The University of Adelaide, Nursing Research Institute of Nigeria, dan Universitas Islam Bandung dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak khususnya dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jember yang hingga saat ini masih menjadi salah satu Kabupaten dengan AKI tertinggi di Provinsi Jawa Timur.

Kerja sama dengan Kabupaten Jember telah diinisiasi sejak sejak Juni 2021 dan telah diawali dengan pertemuan secara daring dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember divisi Kesehatan Keluarga pada Agustus 2021 yang lalu.

Tindak lanjut koordinasi awal tersebut adalah kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang berlangsung Jumat 19 November 2021 yang dihadiri oleh tim dosen berkarya yang diketuai oleh Mergy Gayatri, S.S.T., MSc, Dr. dr. Sutrisno., SpOG (K) sebagai tim serta ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Timur, dr. Lilik Lailiyah, M.Kes selaku plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember beserta jajaran, dan dr. H. Endang Ma’ruf Randi Sp.OG selaku ketua POGI di Kabupaten Jember serta perwakilan mahasiswa magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kegiatan yang dilakukan secara luring di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, membahas bahwasanya masalah AKI di Kabupaten Jember secara umum disebabkan oleh banyak faktor yang saling berkaitan baik dari hulu hingga hilir. Jika ditinjau dari segi masyarakat, Kabupaten Jember memiliki karakteristik masyarakat yang cukup heterogen. Terdapat etnis Jawa dan Madura yang keduanya memiliki karakteristik masing-masing.

Di Kabupaten Jember juga masih terdapat budaya menikah muda yang masih sering dilakukan masyarakat. Sebetulnya sudah terdapat upaya lintas sektoral baik dari Dinas Kesehatan, IDI, IBI dan KUA untuk mencegah pernikahan dini di Kabupaten Jember, namun kendala muncul akibat masyarakat masih kerap melakukan praktek nikah siri. Akibat maraknya praktik nikah dini, muncul fenomena ‘anak gendong anak’ yakni remaja putri usia belasan tahun sudah hamil dan memiliki anak.

Faktor selanjutnya yang masih berkaitan dengan pernikahan dini adalah banyak ibu muda yang tidak teredukasi dengan baik akibat putus sekolah dan angka kemiskinan yang masih menjadi kendala tersendiri untuk menurunkan Angka Kematian Ibu.

Selanjutnya akibat ibu melahirkan pada usia remaja mengakibatkan angka stunting di Jember juga mengalami peningkatan dan menjadi siklus yang tidak sehat akibat ibu stunting tersebut juga berpotensi menikah dini dan hamil diusia remaja.

Dinas Kesehatan Jember tengah berupaya menurunkan Angka Kematian Ibu tersebut dengan berbagai upaya salah satunya dengan program pembentukan desa binaan yang diberikan intervensi pembinaan masyarakat secara lintas sektoral. Harapannya, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dapat ikut berpartisipasi dalam program tersebut.

Selanjutnya, dari segi tenaga kesehatan setempat, Kabupaten Jember masih perlu mengevaluasi kompetensi tenaga kesehatan maternal (bidan, dokter umum, dan dokter spesialis) agar dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan ANC, INC, dan PNC. Pembentukan SOP sudah pernah dilakukan namun dilapangan masih memiliki banyak kendala dalam pengaplikasiannya.

Pertemuan ini menjadi awal kerjasama Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya dalam rangka membantu Kabupaten Jember dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dengan terebih dulu melakukan studi pendahuluan terkait masalah apa saja yang terdapat di Kabupaten Jember dengan menggunakan data sekunder OVM (Otopsi Verbal Maternal) setiap kematian ibu sebagai bagian dari kegiatan Dosen Berkarya, yang harapannya akan menghasilkan sebuah program kerja untuk menurunkan Angka Kematian Ibu di wilayah Kabupaten Jember.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Tinjau RS Korban Erupsi Semeru, Kapolri Instruksikan Beri Perhatian Khusus ke Lansia, Ibu Hamil dan Anak
Next post Polresta Sidoarjo Raih Presisi Award dari Lemkapi